Di suatu tempat di belahan bumi sebelah barat Hiduplah seorang pria yang bernama Dukim.
Dukim ini tinggal bersama ibu nya, sehari hari dia bekerja sebagai juru parkir di depan toko makanan di dekat rumah nya, sedang kan ibu nya bekerja sebagai biduan dangdut di desanya.
Sehari hari pengasilan dari tukang parkir tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup si dukim, walapun ibu dukim itu seorang biduan dangdut tapi penghasilanya tidak begitu banyak, Suatu hari si dukim meminta ijin kepada ibu nya untuk merantau ke kota, berharap jika di kota dia dapat merubah kehidupan keluarganya.
Setelah mendapat ijin dari ibu nya dukim berangkat menuju kota dengan menumpah ke truk sampah yang menuju kota. Sesampainya di kota dukim pun segera berkeliling untuk mencari pekerjaan yang cocok buat dirinya, namun tidak di sangka susah sekali mencari pekerjaan di kota, sedangkan dukim ini hanya lulusan SD kelas 5.
Dukim pun hidup sengsara di kota, dia menjadi sampah masyarakat menjadi gembel di sana.
Akhirnya dukim memutuskan untuk kembali lagi ke desa, dia sudah tidak kuat dengan kehidupan di kota.
Sesampainya di desa dukim kaget dengan kedaan rumah nya yang dulu gubug reot kini terlihat seperti isatana megah, ternyata ibu dukim sukses dengan profesi sebagai biduan dangdut, dia menjadi artis terkenal seantero negeri gara gara goyangan anak ayam mabok nya.
Dukim pun sakit hati kepada ibunya lalu dia memohon kepada tuhan agar ibu nya di beri hidayah.